Apa itu Flebotomi?

Di Upload Pada: 27-04-2023

Flebotomi merupakan bagian dari tata cara sampling atau pengumpulan bahan spesimen darah, akan tetapi dikalangan masyarkat lebih familiar dengan sebutan pengambilan darah atau sampling darah. Flebotomi sendiri merupakan keahlian khusus dalam mengumpulkan darah, di Indonesia yang dapat melakukan flebotomi adalah petugas medis (Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Bidan, Perawat, dan Dokter). Spesimen darah yang di ambil digunakan untuk pemeriksaan darah seperti , hematology darah , gula darah, kolesterol, asam urat, hemostatis darah, kreatinin , albumin , elektrolit darah dll sesuai dengan yang di butuhkan dokter . pada saat ini pengambilan sampel darah dilakukan dengan metode vakum yaitu dengan satu kali tusukan kita dapat mengambil darah dengan beberapa tabung sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga lebih membuat pasien nyaman hanya dengan mengganti tabung tanpa harus mengganti lokasi tusukan.

Flebotomist adalah orang-orang terlatih untuk mengambil darah pasien untuk uji klinis atau medis, transfusi, donasi, atau penelitian. Tugas flebotomist meliputi mengidentifikasi pasien dengan benar, dapat menjelaskan pemeriksaan yang diminta pada formulir permintaan, menyiapkan dan memilih tabung aditif yang tepat, menjelaskan prosedur untuk pasien dengan akurat, menyiapkan pasien dengan benar, berlatih form asepsis, berlatih standar dan kewaspadaan secara umum, melakukan sampling pada kulit/vena, mengumpulkan darah ke dalam wadah atau tabung, memulihkan hemostasis dari tusukan, menginstruksikan pasien pada perawatan pasca-tusuk, megorder pemeriksaan sesuai permintaan dokter, melakukan pelabelan pada tabung dengan elektronik printing / barcode, dan memberikan spesimen ke laboratorium.

Ada beberapa tahapan dalam proses pengambilan sampel darah atau flebotomi

  1. Menyapa pasien dan ucapan salam

Sapalah pasien dengan ramah dan fropesional , serta perkenalkan diri anda , jelaskan secara singkat tindakan yang akan di lakukan

  1. Siapkan peralatan dan kondisikan posisi pasien dalam keadaan nyaman
  2. Lakukan identifikasi pasien dengan benar terhadap pasien sebelum memulai tindakan flebotomi

Pastikan nama , tanggal lahir dan nama dokter sudah sesuai , minta lah pasien untuk menyebutkan namanya serta tanggal lahirnya

  1. lakukan hand hygiene dan wajib menggunakan sarung tangan sebagai salah satu APD
  2. Mengatur posisi pasien dan observasi vena

Posisi tangan mengarah ke bawah

Pastikan memeriksa kedua lengan untuk  menentukan vena yang akan ditusuk

Pasien yang sudah sering diambil darah  biasanya akan menginformasikan lengan  mana yang biasa ditusuk

Pastikan pasien relax, tenang, dan duduk  nyaman.

Vena pada orang dewasa umumnya  berdiameter 5 – 10 mm

  1. Pemasangan torniquet

Pemasangan torniquet peda lengan atas dengan jarak  7,5 sd 10 cm di atas vena yang akan di tusuk

Ikatan tidak boleh lebih dari 1 menit jika sudah keluar darah pada tabung segera dilepas ikatan torniquet pada lengan ,

  1. Memilih lokasi tusukan , pemilihan bena yang lurus dan besar lebih di utamakan jika tidak teraba maka pilih vena yang palin mudah diraba atau terlihat. Gunakan lah jarum sesuai dengan ukukran vena jika vena kecil maka harus menggunakan jarum yang lebih kecil dari jarum standar
  2. Desinfeksi area penusukan dengan alkohol biarkan kering kurang lebih selama 30 detik
  3. Pasang jarum ke holder

Setelah terpasang di holder, jarum hanya boleh dibuka  sesaat sebelum penusukan

Bagian stainless jarum tidak boleh disentuh

Dilarang menutup kembali jarum setelah digunakan

Pada saat buka jarum gunakan satu tangan atau dengan  menjatuhkan tutupnya, agar ujung jarum tidak bengkok

  1. Viksasi vena atau di raba lalu lakukan penusukan pada vena sampai terdapat indikator darah pada pangkal jarum dekat ulir holder
  2. Masukan tabung ke holder sampai tertusuk sempurna

Untuk urutan tabung yang sering digunakan dirumah sakit adalah sodium citrate, serum tube, heparin tube dan EDTA tube

Jika terdapat pemeriksaan kultur darah maka yang pertama adalah tabung kultur darah. Setiap selesai sampel di ambil pada tabung maka harus dilakukan homogenisasi dengan cara membolak balikkan tabung dengan perlahan 5 sampai 10 kali

  1. Setelah semua tabung terisi, ambil kassa letakkan  diatas jarum tanpa ditekan, lalu cabut jarum dengan  cepat atau aktifkan safety system
  2. Setelah jarum dicabut dari vena, segera tekan bekas tusukan hingga  perdarahan berhenti. Sambil menunggu perdarahan berhenti buang jarum ke  sharp disposal box. Bila telah berhenti pasang plester atau perban. Sebaiknya  pasien diminta duduk di ruang tunggu dulu selama minimal 5 menit untuk  memastikan tidak ada komplikasi yang timbul.
  3.  Beri Label pada tabung berisi darah sesuai ID pasien dan  tunjukkan ke pasien, ucapkan terimakasih dan sampaikan prosedur  telah selesai. Bawa specimen ke Lab. Sesuai pedoman Handling  specimen. Beri jam pengambilan sampel pada tabung jika jarak lab pemeriksaan cukup jauh
  4. Lakukan penanganan limbah

Pastikan limbah jarum di masukan pada tempat sampah yang sesuai (safety box )