Flebotomi merupakan bagian dari tata cara sampling atau pengumpulan bahan spesimen darah, akan tetapi dikalangan masyarkat lebih familiar dengan sebutan pengambilan darah atau sampling darah. Flebotomi sendiri merupakan keahlian khusus dalam mengumpulkan darah, di Indonesia yang dapat melakukan flebotomi adalah petugas medis (Ahli Teknologi Laboratorium Medik, Bidan, Perawat, dan Dokter). Spesimen darah yang di ambil digunakan untuk pemeriksaan darah seperti , hematology darah , gula darah, kolesterol, asam urat, hemostatis darah, kreatinin , albumin , elektrolit darah dll sesuai dengan yang di butuhkan dokter . pada saat ini pengambilan sampel darah dilakukan dengan metode vakum yaitu dengan satu kali tusukan kita dapat mengambil darah dengan beberapa tabung sesuai dengan yang dibutuhkan sehingga lebih membuat pasien nyaman hanya dengan mengganti tabung tanpa harus mengganti lokasi tusukan.
Flebotomist adalah orang-orang terlatih untuk mengambil darah pasien untuk uji klinis atau medis, transfusi, donasi, atau penelitian. Tugas flebotomist meliputi mengidentifikasi pasien dengan benar, dapat menjelaskan pemeriksaan yang diminta pada formulir permintaan, menyiapkan dan memilih tabung aditif yang tepat, menjelaskan prosedur untuk pasien dengan akurat, menyiapkan pasien dengan benar, berlatih form asepsis, berlatih standar dan kewaspadaan secara umum, melakukan sampling pada kulit/vena, mengumpulkan darah ke dalam wadah atau tabung, memulihkan hemostasis dari tusukan, menginstruksikan pasien pada perawatan pasca-tusuk, megorder pemeriksaan sesuai permintaan dokter, melakukan pelabelan pada tabung dengan elektronik printing / barcode, dan memberikan spesimen ke laboratorium.
Ada beberapa tahapan dalam proses pengambilan sampel darah atau flebotomi
Sapalah pasien dengan ramah dan fropesional , serta perkenalkan diri anda , jelaskan secara singkat tindakan yang akan di lakukan
Pastikan nama , tanggal lahir dan nama dokter sudah sesuai , minta lah pasien untuk menyebutkan namanya serta tanggal lahirnya
Posisi tangan mengarah ke bawah
Pastikan memeriksa kedua lengan untuk menentukan vena yang akan ditusuk
Pasien yang sudah sering diambil darah biasanya akan menginformasikan lengan mana yang biasa ditusuk
Pastikan pasien relax, tenang, dan duduk nyaman.
Vena pada orang dewasa umumnya berdiameter 5 – 10 mm
Pemasangan torniquet peda lengan atas dengan jarak 7,5 sd 10 cm di atas vena yang akan di tusuk
Ikatan tidak boleh lebih dari 1 menit jika sudah keluar darah pada tabung segera dilepas ikatan torniquet pada lengan ,
Setelah terpasang di holder, jarum hanya boleh dibuka sesaat sebelum penusukan
Bagian stainless jarum tidak boleh disentuh
Dilarang menutup kembali jarum setelah digunakan
Pada saat buka jarum gunakan satu tangan atau dengan menjatuhkan tutupnya, agar ujung jarum tidak bengkok
Untuk urutan tabung yang sering digunakan dirumah sakit adalah sodium citrate, serum tube, heparin tube dan EDTA tube
Jika terdapat pemeriksaan kultur darah maka yang pertama adalah tabung kultur darah. Setiap selesai sampel di ambil pada tabung maka harus dilakukan homogenisasi dengan cara membolak balikkan tabung dengan perlahan 5 sampai 10 kali
Pastikan limbah jarum di masukan pada tempat sampah yang sesuai (safety box )