Aritmia, Gejala, Penyebab, & Diagnosis

Di Upload Pada: 31-03-2023

Pernahkah kalian mengalami jantung terasa berdebar – debar? Bisa jadi itu Aritmia. Penderita aritmia bisa merasakan irama jantungnya terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Aritmia adalah gangguan yang terjadi pada irama jantung. Aritmia terjadi ketika impuls listrik yang berfungsi mengatur detak jantung tidak bekerja dengan baik. Sebenarnya, aritmia normal terjadi pada kondisi jantung yang sehat. Namun, bila terjadi terus menerus atau berulang, aritmia bisa menandakan adanya masalah pada organ jantung. Berikut beberapa jenis Aritmia yang paling sering dijumpai, yaitu :

• Atrial Fibrilasi, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih cepat dan tidak teratur
• Ventrikel fibrilasi, yaitu kondisi ketika jantung hanya bergetar
• AV blok, yaitu kondisi ketika jantung berdetak lebih lambat
• Supraventrikular takikardi, yaitu kondisi ketika denyut jantung terlalu cepat
• Ventrikel ekstra sistol, yaitu kondisi ketika ada denyutan lain di luar denyut normal

Gejala Aritmia

Aritmia bisa terjadi tanpa menimbulkan gejala, sehingga kadang tidak disadari oleh penderitanya. Gejala aritmia yang dapat muncul antara lain:

• Jantung berdetak lebih cepat dari normal (takikardia)
• Jantung berdetak lebih lambat dari normal (bradikardia)
• Pusing
• Pingsan
• Cepat lelah
• Sesak napas
• Nyeri dada

Akan tetapi perlu diketahui bahwa seseorang yang mengalami gejala di atas belum tentu mengalami aritmia loh!. Oleh karena itu, pemeriksaan oleh dokter diperlukan agar dapat diketahui apa yang memicu gejala tersebut.

Penyebab Aritmia

Apabila seseorang mengalami detak jantung yang tidak bekerja dengan baik, kondisi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa kondisi di bawah ini:

• Hipertensi
• Diabetes
• Gangguan elektrolit, seperti kelebihan atau kekurangan kalium, hiperkalemia, dan hipomagnesemia
• Gangguan tiroid, misalnya hipertiroidisme
• Kelainan katup jantung
• Penyakit jantung bawaan
• Penyakit jantung koroner
• Serangan jantung

Selain kondisi medis diatas, aritmia juga dapat dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti:

• Tidak dapat mengelola stres dengan baik
• Merokok
• Kurang tidur
• Mengonsumsi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan

Diagnosis Aritmia

Untuk menentukan apakah pasien menderita aritmia, dokter akan menanyakan gejala yang muncul dan mendengarkan detak jantung pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan berikut:

• Elektrokadiogram (EKG), untuk merekam aktivitas listrik jantung dalam kondisi berbaring
• Holter monitoring, untuk merekam aktivitas listrik jantung ketika pasien beraktivitas selama seharian
• Echo jantung, untuk melihat struktur dan fungsi jantung dengan bantuan gelombang suara
• Treadmil test, Uji latih jantung ini untuk mengukur aktivitas jantung saat pasien melakukan latihan fisik, seperti mengayuh sepeda statis atau berjalan di atas mesin treadmill

Pencegahan Aritmia

Seperti telah dijelaskan di atas, banyak faktor yang bisa menyebabkan aritmia. Oleh karena itu, pencegahannya tergantung pada penyebab aritmia tersebut.

Secara umum, artimia dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung, yaitu dengan:  

• Berhenti merokok
• Mengonsumsi makanan sehat
• Menjaga berat badan ideal
• Berolahraga secara teratur
• Membatasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein
• Menghindari konsumsi obat tanpa petunjuk dokter

Apabila terdapat gejala seperti yang telah dijelaskan diatas, segera konsultasikan ke dokter segera, jangan tunggu sampai gejala memburuk

Ditinjau Secara Medis Oleh : dr. Leonardo Liswojo (Registered Medical Officer RS Jantung Jakarta)

Cek Jadwal Dokter Disini

Referensi :

National Health Service UK (2021). Health A to Z. Arrhythmia.
National Institute of Health (2022). National Heart, Lung, and Blood Institute. Arrhythmias.
Cleveland Clinic (2019). Disease & Conditions. Arrhythmia.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. Heart Arrhythmia.

Klein, E. Healthline (2022). Everything You Want to Know About Arrhythmia.