Penyakit Jantung Koroner

Di Upload Pada: 08-12-2022

Penyakit jantung koroner adalah kondisi ketika arteri coroner jantung tersumbat oleh timbunan lemak. Penyakit ini menimbulkan keluhan berupa nyeri dada, sesak napas, dan gejala serangan jantung. Jika dibiarkan, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan gagal jantung. Lantas, apa itu arteri koroner?

Arteri koroner adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung. Arteri koroner bercabang dari aorta atau pembuluh darah besar. Ada dua jenis arteri koroner, yaitu arteri koroner kiri utama dan arteri koroner kanan.

Arteri koroner kiri utama berfungsi mengalirkan darah ke serambi kiri dan bilik kiri jantung. Sedangkan, arteri koroner kanan bertugas mengalirkan darah ke serambi kanan dan bilik kanan jantung. Penumpukan lemak pada arteri koroner membuat arteri koroner menyempit dan menebal. Kondisi ini menyebabkan aliran darah kaya oksigen ke jantung menjadi berkurang sehingga menimbulkan gejala penyakit jantung koroner. Berdasarkan data WHO di tahun 2019, ada 17,9 juta penduduk di dunia yang meninggal karena penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular), di antaranya akibat penyakit jantung koroner (PJK). Sementara, di Indonesia tercatat lebih dari 2 juta orang terserang penyakit kardiovaskular di tahun 2018.

Penyebab Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner terjadi ketika aliran darah ke jantung terhambat. Banyak faktor yang bisa meningkatkan risiko tersebut, antara lain merokok, menjalani pola makan yang tidak sehat, atau menderita penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi dan kolestrol tinggi.

Gejala Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner dapat ditandai dengan gejala sesak napas, lemas, dan nyeri dada yang menjalar ke lengan atau punggung. Jika tidak segera ditangani, penyakit jantung koroner dapat menyebabkan serangan jantung, gangguan irama jantung atau gagal jantung.

Pengobatan dan Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Untuk mengatasi penyakit jantung koroner, dokter dapat meresepkan obat-obatan. Namun, jika pemberian obat-obatan tidak efektif, dokter akan mencoba menjalankan tindakan intervensi dengan pemasangan ring jantung, apabila ternyata sumbatan pada arteri koroner sudah mengeras dan terjadi sumbatan total maka harus menjalani tindakan operasi bedah jantung atau yang dikenal dengan tindakan CABG (Coronary Artery Bypass Graft)

Hal ini dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat, antara lain dengan mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga rutin. Sebaiknya, wajib memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter secara berkala, terutama jika berisiko terserang penyakit jantung koroner.

Ditinjau Secara Medis Oleh : dr. Leonardo Liswojo (Registered Medical Officer RS Jantung Jakarta)

Referensi :

Elfi, E., et al. (2021). The Risk Factors of Coronary Heart Disease and its Relationship with Endothelial Nitric Oxide Synthase. Macedonian Journal of Medical Sciences, 18(9), pp. 451–6.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Hari Jantung Sedunia (World Heart Day): Your Heart is Our Heart Too.
World Health Organization (2021). Cardiovascular Diseases (CVDs).
Johns Hopkins Medicine (2021). Health Library. Anatomy and Function of the Coronary Arteries.
Cleveland Clinic (2021). Disease & Conditions. Coronary Artery Disease.
Mayo Clinic (2020). Diseases & Conditions. Coronary Artery Disease.
WebMD (2021). What is Coronary Artery Disease (CAD)?