Program rehabilitasi pada penderita gangguan jantung merupakan program yang dirancang untuk meningkatkan dan menjaga kondisi jantung, terutama pada gangguan pembuluh darah dan katup jantung. Pada program ini pasien dilatih agar dapat kembali menjalankan hidup secara optimal dan produktif. Karena program ini didasarkan pada pengetahuan fisiologis, psikologis, sosial, vocational dan rekreasional. Program ini meliputi terapi latihan, konseling psikologis, terapi perilaku menuju gaya hidup sehat secara multi fase secara individual dan komunitas.
Dalam proses rehabilitasi, dokter spesialis rehabilitasi medik biasanya akan memeriksa dan mempelajari berkas - berkas penunjang pasien, setelah semuanya dilakukan, dokter bersama tim fisioterapis akan mengatur tahap berikutnya yakni tes pembebanan jantung serta aktivitas, hingga melakukan rehabilitasi yang terbagi atas tiga fase, yaitu:
- Perawatan Rehabilitasi Fase I
Dalam perawatan fase I, dokter instalasi rehabilitasi bersama fisioterapis akan bekerjasama secara terpadu dengan unit-unit perawatan inap untuk memantau pasien selama dirawat. Secara berangsur-angsur pasien biasanya akan dipandu untuk melakukan latihan pernapasan, latihan lingkup gerak sendi, dan mobilisasi dini secara bertahap. Setelah pasien dipindahkan ke ruang perawatan non-kritis, pasien perlahan akan dilatih bersama fisioterapis dan perawat untuk mulai melakukan aktivitas ringan secara fungsional seperti toileting, grooming dan latihan mobilisasi bertahap hingga pasien mampu untuk mobilisasi jalan secara mandiri.
Rehabilitasi Fase II
Pada fase ini, latihan tetap melalui pemantauan dan pengawasan fisioterapis dan perawat dikepalai dokter, berpusat di luar ruangan dan dilakukan secara berkelompok. Meski dilakukan di lapangan / outdoor, program ini akan dipantau dan dinilai sehingga pasien harus aktif melapor kepada petugas rehabilitasi (fisioterapis dan perawat). Dari hasil laporan yang diberikan pasien, tim rehabilitasi medik akan menentukan apakah ada latihan yang harus ditambah atau dikurangi. Setelah 1 bulan (12 kali latihan), dokter bersama tim rehabilitasi medik akan melakukan tes evaluasi pada pasien. Di samping latihan rutin, RS Jantung Jakarta akan memberikan panduan untuk menanggulangi rasa takut dan cemas berlebihan dan cara menghitung denyut nadi yang benar, serta edukasi terkait pola makan dan pola hidup yang sehat. Ini dilakukan agar pasien dapat menjalani aktivitas dengan baik, dan bahagia berkumpul lagi dengan keluarga. Setelah berlatih selama maksimal selama 2 bulan, pasien diharapkan mengalami peningkatan kemampuan aktivitas dan fisik, sehingga dapat dinyatakan lulus dalam mengikuti fase II.
Rehabilitasi Fase III
Pada tahap ini, pasien akan melanjutkan program selama III bulan berupa latihan lanjutan secara komunitas serta latihan penguatan dan pembebanan. Namun setiap bulannya pasien diharuskan untuk melakukan kontrol sebagai fungsi pengawasan dan evaluasi lanjutan oleh dokter rehabilitasi. Fase ini sangat penting untuk mempertahankan bahkan meningkatkan kemampuan fisik, fungsional dan pekerjaan pasien serta dalam kehidupan sehari-hari.