Ventricular Septal Defect
Penyebab Ventricular Septal Defect (VSD)
Gejala Ventricular Septal Defect (VSD)
Diagnosis Ventricular Septal Defect (VSD)
Pengobatan Ventricular Septal Defect (VSD)
Komplikasi Ventricular Septal Defect (VSD)
Pencegahan Ventricular Septal Defect (VSD)
Di Upload Pada: 25-10-2022
Ventricular Septal Defect (VSD) atau Defek Septum Ventrikel adalah kelainan jantung yang ditandai dengan adanya celah atau lubang di antara kedua bilik jantung. Pada kondisi normal, seharusnya lubang atau celah tersebut tidak ada.
Ventricular septal defect atau defek septum ventrikel merupakan salah satu jenis penyakit jantung bawaan. Kondisi ini dapat terjadi sejak usia kehamilan 8 minggu, yaitu pada saat proses pembentukan jantung janin berlangsung. Pada awal pembentukan jantung, bilik kiri dan kanan jantung masih menyatu, tetapi seiring pertumbuhan janin, dinding pemisah (septum) antara kedua bilik tersebut akan terbentuk. Namun, pada beberapa kondisi, septum tidak terbentuk sempurna sehingga meninggalkan sebuah lubang. Defek septum ventrikel menyebabkan jantung bekerja lebih keras sehingga menimbulkan dapat gangguan katup dan gagal jantung dikemudian hari.
Defek septum ventrikel (VSD) disebabkan oleh gangguan dalam proses pembentukan jantung di dalam kandungan. Gangguan ini menyebabkan dinding pemisah antara bilik kanan dan bilik kiri jantung tidak menutup dengan sempurna.
Belum diketahui secara pasti pemicu terjadinya gangguan tersebut. Namun, faktor kelainan genetik dan lingkungan diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan seseorang menderita kondisi ini. Meski jarang, defek septum ventrikel juga berisiko dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini dapat terjadi pada penderita serangan jantung atau orang yang mengalami cedera hebat di bagian dada, misalnya akibat kecelakaan.
Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena VSD, antara lain:
Gejala VSD bervariasi, tergantung ukuran dan lokasi celah pada jantung, serta ada tidaknya kondisi cacat jantung lain yang mendasarinya. Gejala ini sering kali sulit terdeteksi saat bayi lahir, terutama jika lubangnya berukuran kecil.
Pada beberapa kasus, kelainan ini terkadang tidak menunjukkan gejala sama sekali dan baru muncul setelah bayi mulai memasuki usia anak-anak.
Secara umum, gejala VSD pada bayi dan anak-anak meliputi:
Dokter anak dapat mendiagnosis defek septum ventrikel setelah bayi lahir. Dokter akan menggunakan stestoskop untuk mendeteksi murmur atau suara bising pada jantung.
Jika terdengar suara bising jantung maka dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan yang antara lain berupa:
Pada sebagian besar kasus, bayi yang terlahir dengan VSD berukuran kecil tidak memerlukan operasi untuk menutup lubang. Dokter hanya akan memantau kondisi bayi dan kemungkinan munculnya gejala melalui pemeriksaan secara rutin, serta menunggu apakah lubang dapat menutup dengan sendirinya.
Jika defek septum ventrikel berukuran sedang hingga besar dan menimbulkan gejala, maka operasi menjadi jalan terbaik untuk menangani kondisi ini. Operasi dilakukan beberapa minggu atau beberapa bulan pertama setelah bayi lahir.
Berikut ini adalah beberapa metode operasi yang dapat dilakukan untuk mengatasi VSD:
Operasi jantung terbuka
Prosedur operasi ini dilakukan dengan membuka rongga dada melalui sayatan, kemudian menjahit lubang atau celah di jantung. Selama proses pembedahan dan penjahitan berlangsung, kerja jantung dan paru-paru akan dihentikan sementara, dan digantikan dengan mesin CPB (heart-lung machine).
Prosedur katerisasi
Pada prosedur kateterisasi jantung dokter akan memasukkan selang tipis atau kateter ke dalam pembuluh darah melalui pangkal paha, kemudian diarahkan ke jantung. Selanjutnya, dokter jantung akan menggunakan jaring khusus untuk menutup lubang.
Prosedur gabungan (hybrid procedure)
Pada prosedur gabungan antara metode bedah terbuka dan katerisasi ini, dokter akan memasukkan kateter melalui sayatan kecil di dada kemudian diarahkan ke jantung. Prosedur ini dilakukan tanpa harus menghentikan kerja jantung untuk sementara.
Defek septum ventrikel yang berukuran kecil tidak akan menyebabkan komplikasi. Namun, kondisi ini dapat berbahaya dan bahkan menyebabkan kematian apabila lubang antara bilik jantung berukuran sedang hingga besar.
Jika tidak segera ditangani, VSD dapat memicu terjadinya komplikasi, seperti:
Defek septum ventrikel (VSD) sulit dicegah, karena umumnya terjadi karena faktor bawaan lahir. Namun, risiko VSD dapat diturunkan dengan menjalani gaya hidup sehat selama hamil, agar kesehatan dan perkembangan janin tetap terjaga.
Upaya yang dapat dilakukan antara lain:
Sumber gambar:
Ditinjau Secara Medis Oleh : dr. Leonardo Liswojo (Registered Medical Officer RS Jantung Jakarta)